DUNIA SOPIE
Seorang anak berumur 14 tahun belajar filsafat yang
bermula dari seseorang mengirimi surat yang tampa nama (surat misterius), suatu
ketika dia datang dari sekolah melihat tempat surat karna biasanya dia mendapat
surat dari ayahnya yang bekerja sebagai nahkoda kapal, ayahnaya menghabiskan
waktu di kapal bersama dengan anak bawahannya.
Dia muelihat
kotak surat, dia mendapat surat dari ayahnya dan beberapa surat dari bank
untuk ibunya, di sela-sela surat itu
terdapat surat yang tertulis namanya sopie amunsond surat itu tanpa asal dan
nama pengirimnya, sopie masuk kerumahnya menyinpan surat yang untuk ibunya di
meja makan kecuali surat dari ayahnya dan surat misterius yang dia temukan di
kotak surat lalu membawa kekamarnya.
Untuk menutupi
rasa penasarannya, sopie membuka surat misterius itu dan mendapat tulisan pendek
yang hanya ada dua kata: siapa kamu?.
Sopie sangat
bingun dengan kata yang tertera di surat itu, dia selalu memikirkan kata-kata
itu, Sopie masuk kemar mandi untuk bercermin dan melihat bayangan yang mirip
dengannya yang ada di dalam cermin dia
menanyakan kepada cermin itu sipakah kamu apakah “kamu adalah aku atau aku
adalah kamu” namun bayangan itu tidak menjawab apa-apa,sopie makin pusing dia
menggerakkan tangannya orang yang ada dalam cermin itu mengikuti gerakan yang
dilakukan oleh sopie .
Waktu itu, jam 5
sore ibunya datang dari bekerja, sopie mendorong ibunya ke sofa lalu menanyakan
kepada ibunya siapakah aku dan siapah kamu, ibunya kaget lalu lalu
bertanya obat apa sudah kamu minum,
jangan-jangan kamu sudah ikut pergaulan bebas jangan kamu ikut-ikutan dengan
orang yang tidak berpendidikan.
Sopie tersenyum
lalu bertanya sipakah aku, ibunya menjawab kamu adalah sopie anak dari amunsond,
Sopie tidak menganggap itu adalah jawaban yang tepat, Sopie masuk kekamarnya
lalu untuk mengerjakan tugas dari sekolahnya, namun dia selalu mengingat surat
itu, dia meninggalkan bukunya di kamarnya lalu pergi ketempat surat lagi dengan
harapan dia mendapat surat penjelasan dari orang yang mengrimi surat, dia
membuka kotak surat dan mendapatkan surat yang sama mesteriusnya dengan surat
yang pertama yang dia dapatkan namun dia tidak mendapatkan seperti apa yang
diinginkannya namun mendapat tambahan pertanyaan yaitu: Dari mana datangnya dunia?.
Pertanyaan itu
menambah kebingungan Sopie, sopie pergi ketempat persembunyiannya, di samping
rumah sopie ada semak-semak yang selalu menjadi tempat sopie ketika dia senang
senang, sedih, namun kali ini sopie pergi ketempat iu danga membawa kebingungan.
Sopie membuka lagi
surat mesterius itu , siapa kamu dan dari mana datangnya dumia, sopie tidak
mempunyai gagasan kecuali yang di ketahuinya bahwa dunia adalah pelanet kecil
di angkasa, di dalam hatinya timbul sebuah pertanyaan dari manakah angkasa itu
berasal? Tapi kalau bumi itu berasal dari angkasa maka angkasa itu pasti
berasal dari sesuatu yang lain dan pasti lagi sesuatu itu berasal dari sesuatu
yang lain lagi, sopie makin pusing, dia mencoba menghibur dirinya dengan
pelajaran yang didapat dari sekolah bahwa tuhan menciptakan segala sesuatu,
namun di dalam hatinya muncul protes kalau tuhan menciptakan segala
sesuatu lalu bagaimana dengan dirinya
sendiri? Akankah dia mencipakan dirinya dari ketiadaan.
Oooh persetan!
Dia membuka kedua
amplop itu lagi.
Siapa kamu?
Dari mana bumi
ini berasal?
Surat misterius datang lagi:
pertanyaan-pertanyan itu adalah pertanyan para filosofis karna mereka yakin bahwa
filsafat itu muncul dari rasa keingin tahuan manusia, sopieku sayang di dunia
ini semua orang mempunyai hobi, ada yang hobinya membaca, hobinya berolahraga,
mengurus batu akik, namun ketika saya suka membaca saya tidak bisa memaksakan
orang lain untuk ikut denga hobiku dan mungkin saja orang lain menganggap
membaca itu adalah sesuatu yang paling membosankan, namu adakah sesuatu yang
bisa membuat semua orang suka.
Kita tidak perlu
memikirkan hal yang seperti itu, banyak hal yang luar biasa yang harus kita pikirkan,
kita tahu bahwa kita tercipta dari sesuatu dari sesuatu yang lain, namun
sesuatu yang lain itu dari mana?
Jangan-jangan kita
seperti seekor kelinci yang ditarik keluara dari dari topi sang pesulap yang
sudah diperlihatkan kepada penononton bahwa topi itu kosong, namun kita tahu
bahwa itu hanyalah tipu daya yang dilakukan kepada penontonnya atau
jangan-jangan kita ada di dalam sela-sela bulu kelinci itu yang kebanyakan
orang-orang terbawa oleh kelembutan bulu kelinci itu, namun para filosof telah
berusaha memanjat helaian-helaian lembut bulu kelinci itu untuk menatap mata
sang pesulap.
para filosof pra-Socratess sudah membicarakan dari mana
asalnya bumi, Tales beranggapan bahwa segala sesuatu itu berasal dari air
dengan alsan bahwa semua benda terdapat 75% kandungan air di dalamnya dan
banyak lagi filosofi sezaman dengan Thales bahkan sesudah Thales seperti
Pitagoras yang beranggapan bahwa sesuatu itu terbentuk dari partikel-partikel
dimana partikel-patikel pertikel itu tidak bisa diciptakan dan tidak bisa
dihancurkan.
Sopie menemukan
sedikit jawaban dari pertanyaan itu, namu di dalam hatinya selalu muncul
pertanyaan yang semakin lama semakin membuat dia pusing sehinggahingga dia
semakin tertarik dengan filsafat dengan tujun mendapat jawaban dari
kebingungan-kebingungan yang dia dapatkan baik kebingun tentang realita-realita
di sekitarnya yang dia anggap aneh, di setiap jawaban yang dia dapatkan selalu
miuncul pertanyaan lagi hingga akhirnya sopie semakin mendalami filsat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar