Jumat, 12 September 2014

ayat tentang menuntut ilmu dan hadistnya

AYAT TENTANG MENCARI ILMU.
    Surah al-Mujadilah ayat 11
يَآيُّهَا الَّذِيْنَ اَمَنُوْآ اِذَا قِيْلَ لَكُمْ تَفَسَّحُوْا فِى الْمَجَلِسِ فَافْسَحُوْا يَفْسَحِ اللهُ لَكُمْ وَاِذَا قِيْلَ انْشُزُوْا فَانْشُزُوْا يَرْفَعِ اللهُ الَّذِيْنَ اَمَنُوْا مِنْكُمْ وَ الَّذِيْنَ اُوْتُوْا الْعِلْمَ دَرَجَتٍ وَ اللهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ خَبِيْرٌ ـ المجادلة
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, apabila dikatakan kepadamu: “Berlapang-lapanglah dalam majlis.” maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: “Berdirilah kamu.” maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu, dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (Q.S. al-Mujadilah: 11).
 PENJELASAN AYAT.
.Surah al-Mujadilah ayat 11 menerangkan tentang etika (sopan santun) bila berada dalam suatu majlis dan kedudukan orang yang beriman, serta orang yang berilmu pengetahuan.
Ayat ini turun berkenaan dengan suatu peristiwa, yaitu Rasulullah saw. pada suatu hari, yakni hari Jumat sedang beada di Shuffah (yaitu ruang tempat berkumpul dan sesekali dijadikan tempat tinggal sementara sahabat yang tidak mempunyai rumah tangga). Tempat itu agak sempit. Para sahabat baik dari kalangan Anshar maupun Muhajirin telah berkumpul mengelilingi Rasulullah saw. Beberapa orang sahabat yang mengikuti perang Badar telah hadir. Kemudian datang pula yang lain. Mereka yang baru datang memberi salam, dan Rasul pun serta sahabat menjawab salam tersebut. Tapi mereka yang datang lebih dahulu (yang sudah duduk) tidak bergeser sedikit pun dari tempat duduknya, sehingga mereka yang baru datang berdiri terus. Melihat hal itu, Rasulullah saw. merasakan kurang senang karena di antara yang baru datang itu ada sahabat-sahabat yang mendapat penghargaan istimewa dari Allah, mereka turut dalam perang Badar. Akhirnya Rasulullah saw. bersabda kepada sahabat yang bukan ahli Badar: “Hai Fulan! Berdirilah engkau! Hai Fulan! Berdirilah engkau!” Lalu beliau menyuruh duduk para ahli Badar itu. Tapi yang disuruh berdiri ada yang wajahnya menunjukkan ketidaksenangannya dan orang munafik yang turut hadir ada yang membisikkan celaannya seraya berkata: “Itu perbuatan yang tidak adil, demi Allah! Padahal ada orang yang dari semula sudah duduk karena ingin mendekat dan mendengar, tiba-tiba berdiri dan tempatnya diduduki orang yang baru datang.” Melihat yang demikian Rasulullah saw. bersabda:
رَحِمَ اللهُ رَجُلاً يَفْسَحُ لِاَخِيْهِ ـ رواه ابى حاتم
Artinya: “Dirahmati Allah seseorang yang melapangkan tempat buat saudaranya.” (H.R. Abu Hatim).
Maka turunlah ayat di atas. Inilah sebab turunnya ayat di atas menurut Muqatil bin Hubban.
Dalam suatu majlis tentu ada orang yang datang terlebih dahulu sehingga tempat duduk bersama itu sudah terisi dan kelihatan sempit, karena sempitnya orang yang datang kemudian tidak lagi mendapat tempat, lalu dianjurkan oleh Rasulullah agar yang duduk terlebih dahulu melapangkan tempat bagi yang datang kemudian. Sebenarnya yang sempit itu bukanlah tempatnya, melainkan hatinya. Tabiat manusia yang mementingkan diri sendiri membuatnya enggan memberikan tempat kepada orang yang baru datang. Jadi, dalam hal ini “hati” sangat berperan. Contoh: Ketika kita sedang berada di sebuah kendaraan umum dan mendapat tempat duduk; setelah itu banyak orang lain yang naik, mereka tidak dapat tempat duduk. Di antara mereka ada laki, wanita, tua, muda, hati kita iba melihat nenek tua berdiri bergelantungan di kendaraan. Untuk itu kita persilakan nenek tersebut duduk di tempat kita sementara kita ikhlas dan bersenang hati untuk berdiri. Atau di antara penumpang yang berdiri itu adalah kawan dekat kita maka dengan tulus kita ajak dia duduk bersama-sama. Karena hati lapang maka tempat duduk yang sempit itu pun terasa lapang, bahkan kita bangga dapat menolongnya. Lebih-lebih, jika yang kita lihat itu orang yang kita hormati dan segani. Jadi, jelaslah apabila hati sudah terbuka maka tidak ada lagi alasan sempit dan kita mengalah demi orang yang kita hormati dan segani.
   HADITS MENCARI ILMU.-
                   -. Hadits “Kewajiban Mencari Ilmu”
طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيْضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ وَمُسْلِمَةٍ
Artinya : ”Mencari ilmu itu adalah wajib bagi setiap muslim laki-laki maupun muslim perempuan”. (HR. Ibnu Abdil Barr)
                   -. Hadits “Menginginkan Kebahagiaan Dunia-Akhirat Harus Wajib dengan Ilmu”
مَنْ أَرَا دَالدُّنْيَا فَعَلَيْهِ بِا لْعِلْمِ، وَمَنْ أَرَادَالْاآخِرَةَ فَعَلَيْهِ بِالْعِلْمِ، وَمَنْ أَرَادَهُمَا فَعَلَيْهِ بِالْعِلْمِ
Artinya : ”Barang siapa yang menghendaki kehidupan dunia maka wajib baginya memiliki ilmu, dan barang siapa yang menghendaki kehidupan Akherat, maka wajib baginya memiliki ilmu, dan barang siapa menghendaki keduanya maka wajib baginya memiliki ilmu”. (HR. Turmudzi)
-                  . Hadits “Keutamaan Mencari Ilmu”
مَنْ خَرَجَ فِى طَلَبُ الْعِلْمِ فَهُوَ فِى سَبِيْلِ اللهِ حَتَّى يَرْجِعَ
Artinya : ”Barang siapa yang keluar untuk mencari ilmu maka ia berada di jalan Allah hingga ia pulang”. (HR. Turmudzi)
                     -. Hadits “Kewajiban dan Keutamaan Menuntut Ilmu”
مَنْ سَلَكَ طَرِيْقًا يَلْتَمِسُ فِيْهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللهُ بِهِ طَرِيْقًا إِلَى
الْجَنَّةِ
Artinya : ”Barang siapa yang menempuh jalan untuk mencari suatu ilmu. Niscaya Allah memudahkannya ke jalan menuju surga”. (HR. Turmudzi)
-                   . Hadits “Menuntut Ilmu”
أُطْلُبِ الْعِلْمَ مِنَ الْمَهْدِ إِلَى الَّلحْدِ
Artinya : ”Carilah ilmu sejak dari buaian hingga ke liang lahat”. (Al Hadits)

Rabu, 10 September 2014

zaman praaksara.

Masa Praaksara dan Prasejarah Di Indonesia - Mempelajari dan meneliti kehidupan pada masa lalu memang hal yang menarik, manusia hidup didunia selalu melakukan perubahan-perubahan baik itu dibidang sosila budaya atau bahkan kepercayaan. Untuk mengetahui bagaimana kehidupan dimasa lalu sebagai contoh adalah masa prasejarah para peneliti atau ilmuan menggunakan fosil dan artefak untuk menggali informasi tentang kehidupan dimasa lalu. Kehidupan di masa prasejarah adalah kehidupan yang sangat sederhana, manusia purba selalu hidup berpindah pindah dan untuk mencukupi kebutuhan hidup, mereka selalu berburu dan meramu

Sejak pertama kali bumi diciptakan hingga saat ini baik bumi maupun kehidupan didalamnya selalu mengalami perkembangan dan kemajuan dalam berbagai bidang, perkembangan tersebut terbagi dalam setiap zaman seperti arkaezoikum, paleozoikum, mesozoikum dan neozoikum. Dibawah ini akan dijelaskan sedikit mengenai zaman-zaman tersebut.

praaksara
  1. Zaman Arkaezoikum adalah zaman yang paling tua, berlangsung sekitar 2500 juta tahun yang lalu, pada masa ini belum ada kehidupan karena buni masih dalam proses pembentukan serta permukaannya masih sangat panas.
  2. Zaman Paleozoikum biasa disebut zaman primer, pada masa ini suhu bumi menurun atau bumi mulai mendingin. Zaman ini berlangsung sekitar 340 juta tahun yang lalu dan pada masa ini juga muncul makhluk hidup bersel satu yang diperkirakan sebagai makhluk hidup yang pertama kali menghuni bumi.
  3. Zaman Mesozoikum / Zaman Sekunder atau biasa disebut Zaman Reptile, Masa ini berlangsung sekitar 140 juta tahun yang lalu, di zaman ini hidup reptile-reptile raksasa seperti Dinosaurus.
  4. Zaman Neozoikum adalah zaman yang sudah mulai stabil di mana sudah ada hewan menyusui yang hidup pada masa ini sekaligus berkurangnya hewan reptile besar, zaman ini masih terbagi menjadi beberapa bagian, yaitu :
  1. Zaman Divilum / Pleistosen atau disebut  juga dengan zaman es karena pada zaman ini es didaerah kutub mulai mencair karena perubahan iklim yang berlangsung sekitar 600.00 tahun yang lalu. Manusia juga sudah mulai hidup pada zaman ini.
  2.  Zaman Alluvium / Holosen berlangsung sekitar 20.000 tahun yang lalu di tandai dengan munculnya nenek moyang dari manusia modern yaitu homo sapiens.

 Masa Praaksara dan Prasejarah Di Indonesia


A. Pengertian Masa Prasejarah atau Praaksara

Prasejarah atau Praaksara adalah zaman dimana manusia tidak atau belum mengenal tulisan, pra berarti belum / tidak dan aksara berarti huruf atau tulisan. Setiap bangsa didunia mengalami masa praaksara  yang berbeda begitu juga hilangnya masa praaksara tersebut, setelah manusia mengenal tulisan maka berubah menjadi zaman sejarah.

B. Jenis-Jenis Manusia Purba Yang Pernah Hidup Di Indonesia

Berdasarkan penelitian dan fosil yang ditemukan oleh para arkeolog serta ahli lainnya banyak sekali fosil puba ditemukan di Indonesia terutama di Pulau Jawa. Dari banyaknya fosil yang ditemukan di pulau jawa ada sebagian besar yang ditemukan di Lembah Sungai Brantas dan Lembah Begawan Solo, yang membuktikan kalau ditempat itulah mereka tinggal.

Jenis-jenis manusia yang hidup di Indonesia adalah :

  1. Meganthropus Paleojavanicus, berarti manusia purba besar dan tua yang hidup di Jawa, ia memiliki tubuh yang kekar. Manusia purba ini ditemukan di Sangiran, Surakarta oleh Von Koeningswald pada tahun 1936 dan 1941.
  2. Pithecanthropus Erectus berarti manusia kera tegak berdiri, dengan ciri-ciri berbadan tegak dan memiliki tinggi sekitar 165-180 cm. Manusia purba ini ditemukan oleh Eugene Dubois di Trinil dekat Begawan Solo Surakarta tahun 1891 dan merupakan manusia purba yang paling banyak ditemukan di Kedungtrubus, Trinil, Mojokerto, Sangiran dan Ngandong.
  3. Homo, berarti manusia ada beberapa jenis homo yaitu homo soloensis, homo wajakensis dan homo sapiens, keadaan dan ciri fisik mereka lebih sempurna dibanding Manusia purba sebelumnya.

C. Perkembangan Manusia Purba Di Indonesia

Perkembangan dan  perubahan manusia purba selalu terjadi dari masa ke masa, dibawah ini akan diberikan penjelasannya.
  1. Masa Berburu Dan Meramu, Kehidupan dimasa berburu dan meramu sangat identik dengan hidup berpindah-pindah atau nomaden. Kehidupan pada masa ini biasa disebut food gathering yang berarti memanfaatkan dan mengambil makanan yang bersumber dari alam tanpa harus menanam atau mengolahnya dulu. Peralatan yang digunakan pada masa ini adalah kapak perimbas untuk menebang kayu, memecahkan tulang dan menguliti binatang. & kapak genggam untuk menggali umbi dan memotong binatang buruan serta alat serpih yang berfungsi sebagai pisau.
  2. Masa Bercocok Tanam (Food producing ). Pada masa ini manusia purba mulai mengenal kegiatan bercocok tanam dan pada masa ini juga mereka sudah tingal menetap disuatu tempat dan memiliki rumah. Namun, kegiatan berburu dan meramu masih belum hilang sepenuhnya dari kehidupan mereka.Alat-alat yang digunakan pada masa ini banyak terbuat dari batu yang dihaluskan seperti mata panah, gerabah, beliung persegi, dan kapak lonjong
  3. Masa Perundagian atau pertukangan. Pada masa ini, manusia purba sudah mengenal pembagian tugas atau kerja. Pertukangan dan pengecoran logam seperti perunggu juga sudah dikenal untuk memenuhi keperluan / peralatan rumah tangga.

Selasa, 09 September 2014

penyakit yang di sebabkan oleh virus serta cara penularan dan pencegahannya

1.  Polio
Poliomyelitis atau polio, adalah penyakit paralisis atau lumpuh yang disebabkan oleh virus. Virus pembawa penyakit ini adalah sebuah virus yang dinamakan poliovirus (PV). Virus ini dapat memasuki aliran darah dan mengalir ke sistem saraf pusat menyebabkan melemahnya otot dan kadang kelumpuhan.
Virus polio termasuk genus enteroviorus, famili Picornavirus. Bentuknya adalah ikosahedral tanpa sampul dengan genome RNA single stranded messenger molecule. Single RNA ini membentuk hampir 30 persen dari virion, dan sisanya terdiri dari 4 protein besar (VP1-4) dan satu protein kecil (Vpg). Penyebab virus polio terdiri atas tiga strain, yaitu strain 1 (brunhilde—yang paling paralitogenik atau paling ganas), strain 2 (lanzig—yang paling jinak), strain 3 (leon). Penyakit polio terbagi atas tiga jenis yaitu polio non-paralisis, spinal, dan bulbar.
Virus polio sangat tahan terhadap alkohol dan lisol, namun peka terhadap formaldehide dan larutan klor. Suhu yang tinggi dapat cepat mematikan virus. Tetapi pada keadaan beku, dapat bertahun-tahun masa hidupnya.

Cara Penularan:
Polio menular melalui kontak antar manusia. Virus masuk ke dalam tubuh melalui mulut ketika seseorang memakan makanan atau minuman yang terkontaminasi feses (fekal-oral). Atau bisa juga melalui mulut dengan mulut (oral-oral).

Cara Pencegahan:
·         Menjaga lingkungan tetap bersih agar terhindar dari virus ini.
·         Melakukan vaksinasi polio bagi para balita


2.  Herpes Simplex

Virus herpes adalah virus DNA yang dapat menyebabkan infeksi akut pada kulit. Ditandai dengan adanya vesikel yang berkelompok di atas kulit sembab dan eritematosa pada daerah dekat mukokutan.

            Ada dua tipe virus yang sering menginfeksi, yaitu HSV-Tipe I (Herves Simplex Virus Type 1) dan HSV-Tipe II (Herves Simplex Virus Type 2). HSV-Tipe 1 biasanya menginfeksi daerah mulut dan wajah (oral herpes), sedangkan HSV-Tipe 2 biasanya mengifeksi daerah genital dan sekitar anus.

            Obat-obatan topikal sering dipakai, seperti: povidion iodine, idoksuridin (IDU), sitosin arabinosa atau sitarabin, adenine arabinosa atau vidarabin. Pelarut organik: Alkohol 70%, eter, timol 40%, dan klorofom. Obat-obatan antivirus seperti Acyclovir diindikasikan dalam manajemen infeksi HSV primer dan pada pasien dengan imunosupresif.


Cara Penularan:
·         Melalui kontak fisik dengan penderita, seperti: hubungan seksual, berciuman (bila herpes di mulut), maupun oral seks.

Cara Pencegahan:
·         Selalu menjaga higienis (kebersihan/kesehatan) organ genetalia (atau alat kelamin pria dan wanita secara teratur).
·         Setia kepada pasangannya, dengan tidak berganti-ganti pasangan.
·         Jangan lupa menggunakan kondom, bila pasangan kita sudah terinfeksi PMS (Penyakit Menular Seksual).
·         Mintalah jarum suntik baru tiap kali menerima pelayanan medis yang menggunakan jarum suntik.



3.  Virus Ebola

Ebola (Virus Kongo) adalah sejenis virus dari genus Ebolavirus, familia Filoviridae, dan juga nama dari penyakit yang disebabkan oleh virus tersebut. Penyakit Ebola sangat mematikan. Tingkat kematian sampai 90%. Asal katanya adalah dari sungai Ebola di Kongo. Virus ini mulai menular dari salah satu spesies kera di Kongo kemudian mulai menyebar ke manusia, jangka waktu manusia mulai terjangkit virus ini sampai menemui ajalnya sekitar 1 minggu karena saking ganasnya virus ini.
Virus ini masih berada di dataran Afrika dan kabarnya juga telah sampai ke Filipina. Suatu ketika Negeri Eropa melakukan pengimporan kera dari Kongo, ketika mengetahui virus ini akhirnya seluruh kera ini dimusnahkan agar tidak menyebar kemana-mana, dan sampai saat ini belum ditemukan Vaksin yang dapat menyembuhkan penyakit ini.

Gejala:
·         Demam, sakit kepala, nyeri otot.
·         Mual, muntah, sakit perut.
·         Pendarahan di luar dan dalam anus.
·         Timbul bercak-bercak merah pada badan, muka, dan lengan.
·         Terjadi peradangan hati, ginjal rusak, dan penurunan jumlah trombosit secara drastis.

Cara Penularan:
·         Melalui kotak langsung dengan cairan tubuh atau kulit.

Cara Pencegahan:
·         Menghindari bepergian ke daerah yang dilanda wabah ebola atau daerah yang memiliki riwayat wabah ebola.
·         Menghindari kontak dengan cairan tubuh pasien/orang yang terinfeksi ebola seperti darah, feses, air liur, cairan muntahan, air kencing, bahkan keringat.
·         Tidak berhubungan langsung (bersentuhan) dengan pasien ebola.
·         Bila terpaksa kontak langsung, harus menggunakan pelindung diri (proteksi diri) seperti kaca mata, masker, pakaian khusus, sepatu boot dan sarung tangan.



4.  SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome)

Kasus sindrom pernapasan akut parah, atau lebih dikenal dengan SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome) masih menempatkan berita utama di sebagian besar media masa dunia. Pada awalnya peneliti di Cina mengatakan kalau penyebabnya adalah bakteri Chlamydia. Namun setelah itu peneliti dari Hongkong dan beberapa peneliti dari negara lainnya menduga bahwa ada dua kemungkinan penyebabnya, yaitu Coronavirus dan Paramyxovirus. Setelah melalui masa yang cukup lama, akhirnya WHO mengumumkan bahwa yang menjadi dalang SARS adalah Coronavirus.
Coronavirus adalah virus yang berbentuk bulat dan berdiameter sekitar 100-120 nm. Karena itu, pencegahan infeksi Coronavirus akan efektif bila menggunakan masker yang berpori-pori lebih kecil dari 100 nm. 
Virus ini memiliki RNA positive sebagai genomnya, dan biasanya sering disebut virus RNA. Mutasi virus terjadi pada saat replikasi dan virus RNA bermutasi sekitar 1 juta kali lebih cepat dari pada virus DNA. Kalau virus DNA mempunyai kecepatan mutasi 10-8 sampai 10-11 nukleotida setiap kali proses replikasi, virus RNA berkecapatan 10-3 sampai 10-4. Karena itu, tidak bisa dimungkiri bahwa virus penyebab SARS adalah Coronavirus yang sudah bermutasi. 
Selain menginfeksi manusia, Coronavirus juga menginfeksi binatang seperti babi, anjing, kucing, tikus, kelinci, sapi, dan ayam. Pada binatang-binatang ini, infeksi virus ini umumnya juga menyebabkan gejala gangguan pernapasan (pneumonia) seperti halnya pada manusia. 
Berdasarkan antigennya Coronavirus dibagi atas tiga kelopmpok. Lebih terperinci lagi, hasil analisa gen dan asam amino pembentuk protein N, protein S, dan protein M menunjukan bahwa Coronavirus SARS terpisah dari ketiga kelompok ini. Artinya, Coronavirus yang menjadi penyebab SARS adalah jenis Coronavirus yang baru yang merupakan hasil dari mutasi. Dan virus ini diberi nama virus SARS.

Cara Penularan:
·         Melalui udara, seperti bersin dan batuk dari penderita SARS ke orang yang ada di dekatnya.

Cara Pencegahan:
·         Menjaga kekebalan tubuh agar tetap tinggi dan kuat, yaitu dengan makan makanan bergizi dan tidur yang cukup untuk mempertinggi sel imunitas.
·         Menjaga udara sekeliling bebas virus: Udara yang masuk ke dalam air conditioner (AC) terlebih dahulu dilewatkan ke sistem yang bertemperatur tinggi (300oC) agar semua virus dan bakteri menjadi mati, baru dialirkan ke AC, sehingga diperoleh udara yang sesuai dengan temperatur yang diinginkan.
·         Memakai masker di dekat orang yang terkena SARS, sebisa mungkin menjauhinya. Masker yang efektif adalah masker yang berpori-pori lebih kecil dari 100 nm.


5.  Flu Singapura (oleh Enterovirus 71)

Flu Singapura sebenarnya adalah penyakit yang di dunia kedokteran dikenal sebagai Hand, Foot, and Mouth Disease (HFMD) atau penyakit jari, kaki, tangan, dan mulut (KTM).
Penyakit KTM ini adalah penyakit infeksi yang disebabkan virus RNA yang masuk dalam keluarga Picornaviridae (Pico, Spanyol = kecil ) dan GenusEnterovirus (non Polio).
Enterovirus merupakan penyakit tangan, kaki, dan mulut, apabila diabaikan maka bisa menjadi Radang Otak. Gejala serangan Enterovirus sangat mirip gejala flu biasa sehingga sulit dideteksi seperti demam yang kadang disertai pusing dan lemas serta nyeri.
Namun, penting untuk diketahui oleh para orang tua, bahwa virus penyebab flu singapura secara umum ada dua macam, yakni Enterovirus coxsackie A16 dan Enterovirus 71.
Jika terinfeksi virus Enterovirus coxsackie A16, tidak perlu khawatir karena tidak menyebabkan kematian dan dapat ditangani hanya dengan rawat jalan.
Namun, jika pengidap terinveksi Enterovirus 71, maka harus mendapatkan perawatan lebih intensif. Sebab, virus ini lebih berbahaya dari sebelumnya. Bahkan, jika terjadi komplikasi dapat menyebabkan penderita meninggal dunia.

Gejala:
·         Demam, batuk, pilek.
·         Pegal-pegal dan mudah lelah.
·         Timbul bisul kecil dan bintik-bintik merah di kulit.

Cara Penularan:
·         Melalui kontak langsung, seperti: doplet, air liur, tinja, cairan dari vesikel atau ekskreta.
·         Melalui kontak tidak langsung: dari barang-barang yang terkontaminasi oleh sekresi itu.
·         Melalui hewan: lalat dan kecoak.

Cara Pencegahan:
·         Orangtua sebaiknya mencuci tangan dengan bersih dan benar sebelum menyentuh bayi untuk menghindari bayi dari virus, dan mengajarkan cuci tangan yang benar kepada anaknya.
·         Mencuci tangan terutama setelah membersihkan hidung, menggunakan toilet, atau mengganti popok.
·         Membersihkan bagian tangan dan kaki terutama bagian yang sering menjadi sarang kuman.


6.  AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome)

AIDS adalah kumpulan kelainan tubuh yang disebabkan oleh kelemahan sistem kekebalan tubuh. Lemahnya sistem kekebalan tubuh atau imunitas ini disebabkan oleh serangan HIV (Human Immunodeficiency Virus) terhadap sel-sel pembentuk kekebalan, yaitu sel darah putih.
Virus HIV pertama kali ditemukan oleh ilmuwan dari Amerika Serikat, Michale S. Gottlieb dan Frederick P. Siegel (1979). Pada mulanya, HIV dapat diisolasikan dan dibiakkan di dalam sel darah putih penderita. Di dalam sel darah putih tersebut, setelah dua sampai tiga minggu, HIV dapat menghasilkan virus baru.

Cara Penularan:
·         Melalui hubungan seksual, dari penderita AIDS ke pasangannya.
·         Melalui transfusi darah.
·         Dari ibu penderita AIDS kepada anaknya yang masih dalam kandungan.

Cara Pencegahan:
·         Hindari sentuhan langsung terutama dengan darah, sperma, air liur, air seni, air mata, ataupun cairan lain dari tubuh penderita AIDS.
·         Wanita yang sedang hamil diharapkan menjauhkan diri dari penderita AIDS, karena berbahaya bagi dirinya dan bayinya.
·         Hindari pemakaian alat, pakaian, dan benda-benda lain yang digunakan oleh orang yang menderita AIDS atau yang berisiko tinggi terhadap virus AIDS.


7.  Demam Berdarah

Demam berdarah (DB) atau demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit demam akut yang ditemukan di daerah tropis, dengan penyebaran geografis yang mirip dengan malaria. Penyakit ini disebabkan oleh salah satu dari empat serotipe virus dari genus Flavivirus, famili Flaviviridae. Setiap serotipe cukup berbeda sehingga tidak ada proteksi-silang dan wabah yang disebabkan beberapa serotipe (hiperendemisitas) dapat terjadi. Demam berdarah disebarkan kepada manusia oleh nyamuk Aedes aegypti.
Gejala:
·        Munculnya demam tinggi terus menerus, disertai adanya tanda perdarahan, contohnya ruam. Ruam demam berdarah mempunyai ciri-ciri merah terang.
·        Sakit perut, rasa mual, trombositopenia, hemokonsentrasi, sakit kepala berat, sakit pada sendi (artralgia), sakit pada otot (mialgia). Sejumlah kecil kasus bisa menyebabkan sindrom shock dengue yang mempunyai tingkat kematian tinggi.
·        Sesudah masa tunas / inkubasi selama 3 - 15 hari orang yang tertular dapat mengalami / menderita penyakit ini dalam salah satu dari 4 bentuk berikut ini :
1)      Bentuk abortif, penderita tidak merasakan suatu gejala apapun.

2)      Dengue klasik, penderita mengalami demam tinggi selama 4 - 7 hari, nyeri-nyeri pada tulang, diikuti dengan munculnya bintik-bintik atau bercak-bercak perdarahan di bawah kulit.
3)      Dengue Haemorrhagic Fever (Demam berdarah dengue/DBD) gejalanya sama dengan dengue klasik ditambah dengan perdarahan dari hidung (epistaksis/mimisan), mulut, dubur, dsb.
4)      Dengue Syok Sindrom, gejalanya sama dengan DBD ditambah dengan syok / presyok. Bentuk ini sering berujung pada kematian.

Cara Penularan:
·        Melalui virus yang mendapat virus dengue sewaktu digigit/menghisap darah orang yang sakit DBD, atau melalui orang yang tidak sakit DBD tapi dalam darahnya terdapat virus Dengue (karena orang ini memiliki kekebalan terhadap virus Dengue.)
·        Melalui orang yang mengandung virus Dengue tapi tidak sakit, dapat pergi kemana-mana dan menularkan virus itu kepada orang lain di tempat yang ada nyamuk Aedes aegypty.
·        Virus dengue yang terhisap akan berkembangbiak dan menyebar ke seluruh tubuh nyamuk termasuk kelenjar liurnya. nyamuk tersebut menggigit/menghisap darah orang lain, virus itu akan dipindahkan bersama air liur nyamuk.

Cara Pencegahan:
·         Menghapuskan atau mengurangi vektor nyamuk demam berdarah.
·         Menguras bak mandi setiap seminggu sekali.
·         Mengubur barang-barang bekas yang dapat menjadi sarang perkembangan jentik-jentik nyamuk.
·         Menutup wadah yang dapat menampung air.
·         Melakukan kebiasaan baik, seperti makan makanan bergizi, rutin olahraga, dan istirahat yang cukup.
·         Fogging atau pengasapan hanya akan mematikan nyamuk dewasa, sedangkan bubuk abate akan mematikan jentik pada air.
·         Segera berikan obat penurun panas untuk demam apabila penderita mengalami demam atau panas tinggi.


8.  Campak

Penyakit Campak (Rubeola, Campak 9 hari, measles) adalah suatu infeksi virus yang sangat menular, yang ditandai dengan demam, batuk, konjungtivitis (peradangan selaput ikat mata/konjungtiva) dan ruam kulit. Penyakit ini disebabkan karena infeksi virus campak golongan Paramyxovirus.
Penularan infeksi terjadi karena menghirup percikan ludah penderita campak. Penderita bisa menularkan infeksi ini dalam waktu 2-4 hari sebelum rimbulnya ruam kulit dan 4 hari setelah ruam kulit ada.
Sebelum vaksinasi campak digunakan secara meluas, wabah campak terjadi setiap 2-3 tahun, terutama pada anak-anak usia pra-sekolah dan anak-anak SD. Jika seseorang pernah menderita campak, maka seumur hidupnya dia akan kebal terhadap penyakit ini.

Gejala:
·         Panas badan - nyeri tenggorokan - hidung meler ( Coryza ) - batuk ( Cough ) - Bercak Koplik - nyeri otot - mata merah ( conjuctivitis )
·         2-4 hari kemudian muncul bintik putih kecil di mulut bagian dalam (bintik Koplik). Ruam (kemerahan di kulit) yang terasa agak gatal muncul 3-5 hari setelah timbulnya gejala diatas. Ruam ini bisa berbentuk makula (ruam kemerahan yang mendatar) maupun papula (ruam kemerahan yang menonjol). Pada awalnya ruam tampak di wajah, yaitu di depan dan di bawah telinga serta di leher sebelah samping. Dalam waktu 1-2 hari, ruam menyebar ke batang tubuh, lengan dan tungkai, sedangkan ruam di wajah mulai memudar.
·         Pada puncak penyakit, penderita merasa sangat sakit, ruamnya meluas serta suhu tubuhnya mencapai 40° Celsius. 3-5 hari kemudian suhu tubuhnya turun, penderita mulai merasa baik dan ruam yang tersisa segera menghilang.
·         Demam, kecapaian, pilek, batuk dan mata yang radang dan merah selama beberapa hari diikuti dengan ruam jerawat merah yang mulai pada muka dan merebak ke tubuh dan ada selama 4 hari hingga 7 hari.

Cara Penularan:
·         Melalui saluran hidung. Virus campak yang berasal dari cairan hidung dan  tenggorokan yang keluar dari penderita pada saat bersin, bantuk, dan  bernapas.

Cara Pencegahan:
·           Penyakit campak dapat dicegah dengan imunisasi.
·           Hindari penderita, karena campak dapat ditularkan melalui saluran  pernapasan. Virus campak yang berasal dari cairan hidung dan  tenggorokan yang keluar dari penderita pada saat bersin, bantuk, dan  bernapas.


9.  Cacar Air
Cacar air (varisela, chickenpox) adalah suatu infeksi virus menular, yang menyebabkan ruam kulit berupa sekumpulan bintik-bintik kecil yang datar maupun menonjol, lepuhan berisi cairan serta keropeng, yang menimbulkan rasa gatal.
Penyebabnya adalah virus Varicella zoster. Virus ini ditularkan melalui percikan ludah penderita atau melalui benda-benda yang terkontaminasi oleh cairan dari lepuhan kulit.
Penderita bisa menularkan penyakitnya, mulai dari timbulnya gejala sampai lepuhan yang terakhir telah mengering. Untuk mencegah penularan, sebaiknya penderita diisolasi (diasingkan).
Jika seseorang pernah menderita cacar air, maka dia akan memiliki kekebalan dan tidak akan menderita cacar air lagi. Tetapi virusnya bisa tetap tertidur di dalam tubuh manusia, lalu kadang menjadi aktif kembali dan menyebabkan herpes zoster

Gejala:
·           Demam, pilek, cepat merasa lelah, lesu, dan lemah.
·           Pada kasus yang lebih berat, bisa didapatkan nyeri sendi, sakit kepala dan pusing.
·           Beberapa hari kemudian timbullah kemerahan pada kulit yang berukuran kecil yang pertama kali ditemukan di sekitar dada dan perut atau punggung lalu diikuti timbul di anggota gerak dan wajah.
·           Kemerahan pada kulit ini lalu berubah menjadi lenting berisi cairan dengan dinding tipis. Ruam kulit ini mungkin terasa agak nyeri atau gatal sehingga dapat tergaruk tak sengaja. Jika lenting ini dibiarkan maka akan segera mengering membentuk keropeng (krusta) yang nantinya akan terlepas dan meninggalkan bercak di kulit yang lebih gelap (hiperpigmentasi). Bercak ini lama-kelamaan akan pudar sehingga beberapa waktu kemudian tidak akan meninggalkan bekas lagi.
·           Lain halnya jika lenting cacar air tersebut dipecahkan. Krusta akan segera terbentuk lebih dalam sehingga akan mengering lebih lama. kondisi ini memudahkan infeksi bakteri terjadi pada bekas luka garukan tadi. setelah mengering bekas cacar air tadi akan menghilangkan bekas yang dalam. Terlebih lagi jika penderita adalah dewasa atau dewasa muda, bekas cacar air akan lebih sulit menghilang.

Cara Penularan:
·           Sentuhan
·           Droplet : bila penderita cacar air batuk / pilek / bicara ia mengeluarkan semacam liur tapi dalam ukuran super kecil. Droplet ini masuk ke tubuh orang sehat, terus tinggal di situ 7 - 10 hari.
·           Bila selama periode itu, ia tetap sehat, virus tidak berkembang, atau berkembang tp dengan pertumbuhan tertekan, sehingga pada beberapa orang, ia tidak merasa pernah kena cacar air padahal dia sebenarnya sudah kena tapi nggak pernah muncul ke kulit.
·           Bila selama periode itu, si sehat jadi lemah, virus menyebar dan muncul ke permukaan & jadilah cacar air.


Cara Pencegahan:
·           Imunisasi tersedia bagi anak-anak yang berusia lebih dari 12 bulan. Imunisasi ini dianjurkan bagi orang di atas usia 12 tahun yang tidak mempunyai kekebalan. Penyakit ini erat kaitannya dengan kekebalan tubuh.
·           Kepada orang yang belum pernah mendapatkan vaksinasi cacar air dan memiliki resiko tinggi mengalami komplikasi (misalnya penderita gangguan sistem kekebalan), bisa diberikan immunoglobulin zoster atau immunoglobulin varicella-zoster. Vaksin varisela biasanya diberikan kepada anak yang berusia 12-18 bulan.


10.       Gondong


Gondong (Mumps, Parotitis epidemika) adalah penyakit menular, disebabkan oleh virus  (Myxovirus parotitidis), berlangsung cepat (akut) yang ditandai dengan pembesaran kelenjar ludah, terutama kelenjar di bawah telinga (parotis).

Gejala:
·            Pada tahap awal (1-2 hari) penderita Gondong mengalami gejala: demam, sakit kepala, nyeri otot, kehilangan nafsu makan, nyeri rahang bagian belakang saat mengunyah dan adakalanya disertai kaku rahang (sulit membuka mulut).
·            Selanjutnya terjadi pembengkakan kelenjar di bawah telinga (parotis) yang diawali dengan pembengkakan salah satu sisi kelenjar kemudian kedua kelenjar mengalami pembengkakan.
·            Pembengkakan biasanya berlangsung sekitar 3 hari kemudian berangsur mengempis.
·            Kadang terjadi pembengkakan pada kelenjar di bawah rahang (submandibula) dan kelenjar di bawah lidah (sublingual). Pada pria akil balik adalanya terjadi pembengkakan buah zakar (testis) karena penyebaran melalui aliran darah.

Cara Penularan:
·         Kontak langsung
·         Percikan ludah (droplet)
·         Muntahan
·         Air seni (kencing)

Cara Pencegahan:
·        Pencegahan paling efektif adalah dengan imunisasi MMR (Mumps, Morbili, Rubela) yang diberikan melalui injeksi pada usia 15 bulan. Imunisasi MMR tidak menimbulkan panas dan efek lainnya. Imunisasi dapat juga diberikan kepada remaja dan orang dewasa yang belum menderita Gondong.



YANG MENYERANG HEWAN


1.       Newcastle Disease (NCD)
Newcastle Disease (NCD) juga di kenal dengan sampar ayam atau Tetelo yaitu penyakit yang disebabkan oleh Newcastle Disease Virus dari golongan Paramyxovirus. Virus ini biasanya berbentuk bola, meski tidak selalu (pleomorf) dengan diameter 100 – 300 nm. Genome virus ND ini adalah suaturantai tunggal RNA. Virus ini menyerang alat pernapasan, susunan jaringan syaraf, serta alat-alat reproduksi telur dan menyebar dengan cepat serta menular pada banyak spesies unggas yang bersifat akut, epidemik (mewabah) dan sangat patogen.
Virus NCD dibagi dua tipe yakni tipe Amerika dan tipe Asia. Pembagian ini berdasarkan keganasannya dimana tipe Asia lebih ganas dan biasanya terjadi pada musim hujan atau musin peralihan, dimana saat tersebut stamina ayam menurun sehingga penyakit mudah masuk.

Gejala:
·  Ayam pingsan payah, mengantuk dengan kepala ditundukkan, sesak nafas, terdengar suara mencicit seperti ayam tercekik.
· Nafsu makan berkurang, berak putih seperti kapur dan padat tetapi lambat laun berubah jadi encer dan hijau.
· Ayam menjadi kurus dalam beberapa hari, ayam hilang keseimbangan atau selalu memutar-mutar kepalanya, berjalan keliling, kepala diletakan diatas punggung juga kelumpuhan.
·   Pial dan balung berwarna kebiruan.

Cara Penularan:
·         Melalui kontak langsung dari ayam sakit ke ayam lainnya.
·         Melalui kontak tidak langsung, melalui bahan, pekerja, atau alat yang tercemar virus tersebut.
·         Virus NCD yang bereplikasi di saluran pencernaan akan menyebabkanadanya feses yang tercemar oleh virus tersebut. Dalam hal ini, penularan virus NCD dapat terjadi melalui oral akhibat ingesti feses yang mengandung virus tersebut ataupun secara tidak langsung melalui pakan atau minuman yang tercemar atau per inhalasi akhibat menghirup partikel feses yang telah mengering.

Cara Pencegahan:
·         Vaksinasi yang teratur sesuai dengan program yang dianjurkan yaitu:
1)      Umur ayam antara Umur ayam antara 4-7 hari, vaksinasi dengan vaksin aktif melalui tetes mata yaitu cukup tetes pada mata kiri atau kanan juga dilakukan vaksinasi inaktif yang disuntikan pada kulit leher dengan menggunakan Spuit atau spet dengan dosis 0,2-0,25 CC pada waktu yang sama.
2)      Umur ayam antara 18 hari - 21 hari dilakukan vaksinasi(revaksinasi) dengan vaksin aktif galur lasota / Clone melalui tetes mata atau air minum.
3)      Setelah vaksinasi kedua, vaksinasi selanjutnya dapat dilakukan pada umur ayam tiga bulan atau empat bulan atau setiap akan memasuki bulan peralihan.
·         Memelihara ayam dalam kandang terbatas serta menjaga kebersihan ayam, jangan memasukkan ayam luar sebelum dikarantina atau divaksin dan dipastikan tidak membawa penyakit.



2.       Rabies

Rabies merupakan suatu penyakit hewan menular akut yang disebabkan oleh virus neurotropik dari ss RNA virus; genus Lyssavirus; familiRhabdoviridae. Virus Rabies termasuk dalam serotipe 1, serotipe 2 (Lagos bat virus), serotipe 3 (Mokola rhabdovirus), dan serotype 4 (Duvenge rhabdovirus).
Rabies menyerang sistem syaraf pusat hewan berdarah panas dan manusia. Bersifat zoonosis yaitu dapat menular pada manusia lewat gigitan atau cakaran. atau dapat pula lewat luka yang terkena air liur hewan penderita rabies Hewan yang terinfeksi dapat berubah menjadi lebih agresif/ ganas dan dapat menyerang manusia.. Rabies sangat berbahaya, bila ditemukan gejala klinis dan penanganannya tidak benar biasanya diikuti kematian, baik pada hewan maupun manusia.

Gejala pada hewan:
·        Suka bersembunyi di tempat yang gelap dan sejuk.
·        Terjadi kelumpuhan tubuh, hewan tidak dapat mengunyah dan menelan makanan, rahang bawah tidak dapat dikatupkan dan air liur menetes berlebihan.
·        Kejang berlangsung singkat dan kadang sering tidak terlihat.
·        Tidak ada keinginan menyerang atau mengigit. Kematian akan terjadi dalam beberapa jam.

Gejala pada manusia:
·        Timbul gejala-gejala lesu, nafsu makan hilang, mual, demam tinggi, sakit kepala, dan tidak bisa tidur.
·        Rasa nyeri di tempat bekas luka gigitan dan nampak kesakitan serta menjadi gugup, bicara tidak karuan, dan selalu ingin bergerak
·        Rasa takut pada air yang berlebihan, peka suara keras dan cahaya serta udara.
·        Air liur dan air mata keluar berlebihan, pupil mata membesar.
·        Kejang-kejang lalu mengalami kelumpuhan dan akhirnya meninggal dunia. Biasanya penderita meninggal 4-6 hari setelah gejala-gejala / tanda-tanda pertama timbul.

Cara Penularan:
·         Melalui air liur yang mengandung virus rabies.

Cara Pencegahan:
·       Memelihara anjing dan hewan lainnya dengan baik dan benar. Jika tidak dipelihara dengan baik dapat diserahkan ke Dinas Peternakan atau para pecinta hewan.
·       Mendaftarkan anjing ke Kantor Kelurahan/Desa atau Petugas Dinas Peternakan setempat.
·       Pada hewan virus rabies dapat ditangkal dengan vaksinasi secara rutin 1-2 kali setahun tergantung vaksin yang digunakan, ke Dinas Peternakan, Pos Kesehatan Hewan atau Dokter Hewan Praktek.
·       Semua anjing/kucing yang potensial terkena, divaksin setelah umur 12 minggu, lau 12 bulan setelahnya, dilanjutkan dengan tiap 3 tahun dengan vaksin untuk 3 tahun, untuk kucing harus vaksin inaktif.
·        Penangkapan/eliminasi anjing, kucing, dan hewan lain yang berkeliaran di tempat umum dan dianggap membahayakan manusia.
·       Pengamanan dan pelaporan terhadap kasus gigitan anjing, kucing, dan hewan yang dicurigai menderita rabies.
·       Penyuluhan kepada masyarakat tentang penyakit rabies.
·       Menempatkan hewan didalam kandang, memperhatikan serta menjaga kebersihan dan kesehatan hewan.
·       Setiap hewan yang beresiko rabies harus diikat/dikandangkan dan tidak membiarkan anjing bebas berkeliaran.
·       Menggunakan rantai pada leher anjing dengan panjang tidak lebih dari 2 meter bila tdak dikandang atau saat diajak keluar halaman rumah.
·       Tidak menyentuh atau memberi makan hewan yang ditemui di jalan
·       Daerah yang sudah bebas rabies, haeus mencegah masuknya anjing, kucing atau hewan sejenisnya dari daerah yang tertular rabies.
·       Pada area terkontaminasi dilakukan desinfeksi menggunakan 1:32 larutan (4 ounces per gallon) dari pemutih pakaian untuk menginaktifkan virus dengan cepat.



3.       Papillomatosis (Kutil pada Sapi)

Penyakit kutil (Warts) atau papillomatosis pada sapi disebabkan oleh virus yang dikenal dengan Bovine Papillomavirus (BPV). Bovine Papilloma Virus(BPV) dikenal ada 6 strain yang masing-masing menyebabkan lesi pada bagian tubuh yang berbeda. BPV1 biasanya menyebabkan lesi pada daerah hidung, putting dan gland penis. BPV2 menyebabkan lesi pada kepala, leher. BPV3 pada kepala dan daerah intradigital. BPV4 pada saluran pencernaan dan vesika urinaria. BPV5 dan BPV6 menyebabkan lesi pada putting.
Ada 4 bentuk dari pertumbuhan kutil
·    Tag shaped
·    Pedunculated (stalked)
·    Sessile (squat)
·    flat
Papillomatosis sebenarnya bukanlah penyakit yang mematikan, seperti antrax atau SE tetapi lebih menyebabkan kepada gangguan fisik dan keindahan. Penyakit kutil biasanya akan hilang sendirinya tetapi dalam waktu yang lama. Kutil pada sapi bisa ditemukan diseluruh tubuh, tetapi yang paling sering ditemui adalah pada daerah moncong, leher, daun telinga, pantat, kaki dan puting.

Cara Penularan:
·         Kontak langsung.
·         Gigitan lalat (serangga).
·         Menular dari puting ke puting atau dari sapi ke sapi melewati tangan pemerah atau melalui mesin perah.

Cara Pencegahan:
·         Hindari pemerahan yang mengakibatkan trauma pada puting yang sakit juga bisa mengendalikan penyebaran penyakit ini.
·         Menjaga kebersihan selama proses pemerahan.
·         Pemerah yang menggunakan sarung tangan dan desinfektan celup putting yang baik dari golongan Chlorhexidine bisa digunakan untuk mengendalikan penyebaran penyakit ini.



 YANG MENYERANG TUMBUHAN


1.       CVPD (Citrus Vein Phloem Degeneration)

Disebut juga “greening” kini namanya secara internasional telah dibakukan menjadi “Huang Lung  Bin” atau kira-kira berarti penyakit yang menyebabkan daun berwarna kuning. Penyakit ini disebabkan oleh suatu bakteri perusak jaringan phloem yang tidak dapat dikulturkan disebut Liberobacter asiaticumdan berbeda dengan yang berkembang di benua Afrika yaitu Liberobacter africanum.

Gejala:
·         Belang-belang kuning (blotching) tidak merata mulai berkembang pada daun bagian ujung yang ketuaannya sempurna, bukan pada daun muda atau tunas.
·         Belang-belang kuning (blotching) tidak merata mulai berkembang pada daun bagian ujung yang ketuaannya sempurna, bukan pada daun muda atau tunas.
·         Kuncup yang berkembang lambat, pertumbuhannya mencuat ke atas, daun menjadi lebih kecil dan ditemukan gejala khas CVPD yaitu blotching, mottle, belang-belang kuning berpola tidak teratur pada helai daun yang agak berbeda dengan gejala defisiensi hara Zn, Mn, Fe atau Mg.

Cara Penularan:
·         Penularan penyakit CVPD dilakukan oleh serangga vektor Diaphorina citri dari satu tanaman ke tanaman lain setelah melalui:
1)      periode makan akuisisi yaitu waktu yang diperlukan vektor untuk makan pada tanaman sakit sampai mendapatkan patogen,
2)      periode makan inokulasi yaitu waktu yang diperlukan vektor untuk makan pada tanaman sehat sampai dapat menularkan patogen dan,
3)      periode retensi yaitu selang waktu vektor masih dapat menularkan patogen. Selanjutnya ditambahkan ketepatan vektor menusukkan stiletnya pada bagian tanaman sakit dan proporsi vektor yang infektif mempengaruhi laju penularan penyakit CVPD.

Cara Pencegahan:
·         Melarang peredaran bibit yang tidak jelas asal usulnya.
·         Melarang memasukkan bibit jeruk dari daerah serangan endemis ke daerah lain.
·         Membersihkan dan sanitasi kebun terhadap inang lain dan membongkar tanaman sakit serta memusnahkannya.
·         Menggunakan insektisida untuk mengendalikan vektornya.


2.        Mosaik pada Tembakau

Virus mosaik tembakau (Tobacco mosaic virus, TMV) adalah virus yang menyebabkan penyakit pada tembakau dan tumbuhan anggota suku terung-terungan (Solanaceae) lain. Gejala yang ditimbulkan adalah bercak-bercak kuning pada daun yang menyebar, seperti mosaik. TMV adalah virus pertama yang ditemukan orang.
Adolf Meyer (1883) menunjukkan pertama kali bahwa gejala mosaik ini dapat menular, seperti penyakit bakteri. Keberadaan adanya substansi non-bakteri pertama kali ditunjukkan oleh Dmitri Ivanovskibiologiwan Rusia, pada tahun 1892. Daun sehat yang diolesi ekstrak daun tembakau yang menunjukkan gejala mosaik dapat tertular. Ketika ekstrak itu disaring dengan saringan keramik -- yang sangat halus sehingga bakteri pun tidak dapat menembus -- dan dioleskan pada daun sehat, daun itu pun tetap tertular. Ivanovski berpendapat ada substansi super kecil yang bertanggung jawab atas gejala tersebut. Martinus Beijerinck mengonfirmasi hal ini. Isolasi pertama kali dilakukan oleh Wendell M. Stanley (1935) dari Institut Rockefeller AS.
Gejala:
·        Agak tergantung pada tanaman inang dan dapat termasuk mosaik.
·        Bintik-bintik, nekrosis, pengerdilan, daun keriting, dan menguning dari jaringan tanaman.

Cara Penularan:
·         Melalui tangan pekerja yang telah terkontaminasi oleh cairan tembakau yang telah kena penyakit Mosaik.
Cara Pencegahan:
·         Tidak merokok sambil menangani tanaman, karena cerutu, rokok, dan tembakau pipa bisa terinfeksi virus Mosaik tembakau.
·         Melakukan sanitasi.
·         Memotong tanaman yang terinfeksi agar tidak menyebar.
·         Mensterilkan alat dan bahan yang digunakan untuk memotong.



3.        Penyakit Tungro

Tungro disebabkan oleh dua jenis virus yang berbeda yaitu virus bentuk batang Rice Tungro Bacilliform Virus (RTBV) dan virus bentuk bulat Rice Tungro Spherical Virus (RTSV). Kedua jenis virus tersebut tidak memiliki kekerabatan serologi dan dapat menginfeksi tanaman secara bersama-sama.

Gejala:
·         Tanaman padi menjadi kerdil, daun berwarna kuning sampai kuning jingga disertai bercak-bercak berwarna coklat.
·         Perubahan warna meluas mulai dari ujung ke bagian pangkal.
·         Terjadi penurunan jumlah malai per rumpun.

Cara Penularan:
·         Ditularkan melalui wereng hijau. Nephotettix virescens merupakan wereng hijau yang paling efisien sehingga perlu diwaspadai keberadaannya.

Cara Pencegahan:
·         Menanam varietas tahan, artinya mampu mempertahankan diri dari infeksi virus dan atau penularan virus oleh wereng hijau.
·         Memusnahkan tanaman yang sudah terserang agar tidak menyebar luas.
·         Menggunakan insektisida sistemik butiran (carbofuran).
·         Tidak membuat persemaian di sekitar lampu untuk menghindari berkumpulnya wereng hijau di persemaian.